Masalah keluarga dialami YouTuber Malaysia Sugu Pavithra membuat penggemarnya khawatir. Sang suami, M Sugu, diduga melakukan kekerasan pada istrinya, S Pavithra. Mereka pun sempat memutuskan untuk pensiun dan menghapus semua video mereka di YouTube.
Namun kini, pasangan suami itu telah kembali. Dalam sebuah video baru, Pavithra menjelaskan apa yang ia percaya sebagai akar permasalahan rumah tangganya. Pavithra mengunggah video berdurasi 5 menit dengan judul "Inilah sebab menjadi masalah."
Wanita 28 tahun tersebut mengklaim masalah keluarga, uang, dan juga media yang membuat suaminya sempat ditahan polisi. "Sugu pergi ke rumah sakit di hari insiden (dugaan kekerasan) karena keluarga saya yang menjadi masalahnya, itu semua karena uang" jelas Pavithra. "Keluarga saya tidak pernah membantu saya sejak saya menikahi Sugu tahun lalu, tapi mereka tiba tiba muncul setelah saya sukses."
"Meerka meminjam uang dari suami saya." "Ini yang menyebabkan banyak masalah keluarga." Pavithra juga menambahkan campur tangan media menyebabkan gangguan dalam kehidupan pribadinya selama beberapa bulan terakhir.
"Setelah media masuk ke hidup kami, kami tidak lagi memiliki privacy," ucapnya. "Kami kesulitan membuat video memasak atau mengurus anak. Itu waktu yang sulit bagi kami." Di video itu, Pavithra tidak menyinggung peran Sugu selama insiden itu.
Akan tetapi ia membela suaminya dengan berkata sang suami bukan seorang pemabuk. Pavithra berkata suaminya memiliki peran penting dalam perjalanan mereka menjadi YouTuber sukses dan tanpa sang suami, channel mereka tak akan bisa seperti sekarang. "Kalian semua tahu bahwa Sugu dan saya memasak bersama dari awal. Saya harap kalian terus mendukung kami seperti biasa."
Sugu Pavithra akan segera mengunggah ulang video mereka yang dihapus di YouTube. Sebelumnya, Pavithra menjadi sorotan dengan video memasaknya bersama sang suami. Ia bahkan mendapatkan penghargaan pemerintah, menjadi ikon kota tempat tinggalnya, yaitu Ikon Kota Ipoh.
Ia juga dipuji oleh perdana menteri. Namun, semua berubah saat Sugu ditahan karena melakukan kekerasan pada istrinya. Dikabarkan Sugu marah karena tidak dianggap dan hanya sang istri yang mendapat penghargaan dan lain lain.
Diberitakan Juli lalu, suami dari YouTuber terkenal di Malaysia ditahan atas dugaan KDRT, tak lama setelah istrinya mendapat penghargaan dari pemerintah. Dikatakan, M Sugu, suami S. Pavithra itu tidak senang karena dia tidak dianggap setelah Pavithra dianugerahi gelar Ikon Kota Ipoh yang memiliki reputasi baik. Dugaan kekerasan itu terjadi di tempat parkir Rumah Sakit Raja Permaisuri Bainun (HRPB) Ipoh, kata sumber dari Harian Metro.
"Pada saat kejadian, tersangka diyakini sedang mabuk," kata sebuah pernyataan dari pihak berwenang. "Namun, dia tidak bisa bertemu dengan adik iparnya, yang diduga menjadi penyebab mengapa dia memukuli istrinya." "Pada pukul 17.55 di hari yang sama (21 Juli), penjaga keamanan menerima laporan dari seorang perawat yang mengaku melihat seorang pria mabuk memegang sabit memasuki salah satu bangsal rumah sakit," tambah sumber itu.
Sebelum insiden tersebut, YouTuber Pavithra dengan nama channel Sugu Pavithra baru saja mendapat penghargaan dari pemerintah. Pada 20 Juli lalu, Dewan Kota Ipoh (MBI) menunjuk Pavithra sebagai Ikon Kota Ipoh tahun ini. Menurut kantor berita Bernama, Wali Kota Ipoh, Datuk Rumaizi Baharin berkata, Pavithra (28) yang lahir di Buntong, pantas mendapat penghargaan.
Video video memasaknya yang ia buat bersama suami berhasil menarik perhatian Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin. Wanita yang lancar berbahasa Malaysia itu pun menjadi 1 di antara 10 orang terpilih yang menjadi ikon. "Kami akan memberikan pengakuan kepada setiap kelahiran Ipoh, seperti Tan Sri Michelle Yeoh sebelumnya," ujar Datuk Rumaizi Baharin.
"MBI jujur dalam pengakuannya terhadap Pavithra karena dia terkenal dan banyak yang mengikuti resep memasaknya." "Perayaan Hari Kota Ipoh ke 32 tahun ini tidak dapat diselenggarakan karena pandemi Covid 19, jadi kami akan menghadiahkannya secara resmi pada perayaan tahun depan." Ia juga menambahkan, MBI juga telah mengidentifikasi 100 orang dari berbagai latar belakang termasuk pengusaha, seniman, pekerja layanan sipil dan guru yang akan diakui sebagai ikon secara bertahap.