Tokyo Diperkirakan akan Seperti New York Jika Tak Mengikuti Petunjuk Pemerintah Jepang

Pergerakan pertumbuhan korban yang terinfeksi positif virus Corona di Tokyo dan di New York sepintas mirip sejak pertambahan melonjak tinggi 25 Maret 2020 hingga Kamis (2/4/2020). "Apabila antisipasi tidak segera dilakukan pemerintah Jepang dan tidak didengarkan serta tidak diikuti warga Jepang, maka kemungkinan besar kondisinya akan sama seperti New York yang kini mencapai 3.644 orang terinfeksi virus Corona," ungkap Dr Intetsu Kobayashi, profesor pengontrolan penyakit menular Universitas Toho Jepang di TV Asahi, Kamis (3/4/2020). Oleh karena itu masyarakat yang ada di Jepang diharapkan terutama melakukan dua hal penting yaitu sering cuci tangan dengan bersih dan harus selalu menggunakan masker.

"Imbauan yang telah dilakukan pemerintah Jepang sudah benar antara lain tidak berkumpul, tidak berada di tempat tertutup, menjaga jarak dan menjauhi kepadatan, maupun sukarela merumahkan diri itu sudah benar," kata Dr Intetsu Kobayashi. Untuk sementara ini kita bersabar mau menahan diri untuk tidak ke luar, bekerja di dalam rumah, sehingga menjauhi risiko berada di tempat keramaian apalagi di ruangan tertutup. "Apabila kita ke luar katakanlah agak siang menghindari kepadatan, saat pulangnya juga mungkin akan tertular karena saat pulang kereta api mungkin padat. Memang agak sulit. Oleh karena itu sebaiknya bersabar jangan ke mana mana dulu, bekerja di rumah, teleworks yang terbaik agar pandemi Covid 19 ini bisa teratasi dengan baik dan cepat," ujar dia.

Profesor Konayashi yang juga terkenal dengan metode cuci tangannya itu mengatakan, coronavirus dan partikel virus lain di tetesan yang mendarat di permukaan halus seperti plastik, kaca, dan logam dapat bertahan selama beberapa jam hingga beberapa hari. Itulah sebabnya ia merekomendasikan orang untuk mencuci tangan setelah menyentuh benda yang mungkin dipegang banyak orang, seperti pegangan tangan pintu dan tali pengikat. Menurut Kobayashi, cara yang tepat untuk mencuci tangan adalah dengan cara:

(1) Basahi tangan dan pergelangan tangan dengan air; (2) Oleskan lebih banyak sabun dari biasanya, dan gosokkan tangan satu per satu untuk membuat busa yang baik; (3) Gosok bagian belakang masing masing tangan dan gosok di antara jari jari kita.

(4) Gosok ujung jari kita ke telapak tangan yang berlawanan untuk mencuci di bawah kuku kita (5) Genggam setiap jari, termasuk ibu jari, di tangan yang berlawanan, berikan masing masing scrub yang baik (6) Gosok pergelangan tangan kita.

(7) Bilas, ikuti langkah yang sama. Dia memperingatkan orang orang untuk tidak menggunakan tangan mereka saat mematikan keran, tetapi untuk menggunakan handuk kertas atau tisu. "Mencuci tangan dengan menggunakan sabun untuk mengangkat partikel virus dari kulit dan memungkinkan mereka untuk dibilas," kata Kobayashi.

Karena tujuannya adalah untuk menghilangkan virus, menurut Kobayashi orang tidak perlu menggunakan sabun antibakteri. Kobayashi juga merekomendasikan orang orang untuk mencuci tangan dengan cara yang sama hanya dengan air jika tidak ada sabun yang tersedia, karena ini hanya efektif sampai batas tertentu. "Sangat berguna untuk membawa sebatang sabun kecil di dalam kantong plastik dengan asumsi bahwa beberapa tempat tidak memiliki sabun," kata dia.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: [email protected]