Melihat Cara Australia Berhasil Menekan Laju Penyebaran Virus Corona

Sama seperti Amerika Serikat dan Inggris, Australia mengambil keputusan ketat berkenaan dengan virus corona hampir dalam waktu yang bersamaan. Namun apa yang terjadi di ketiga negara tersebut sangat berbeda. Amerika Serikat sekarang menjadi negara dengan kasus corona terbesar di dunia melebihi 612 ribu kasus dengan kematian hampir 26 ribu orang.

Inggris dilaporkan bisa menjadi negara dengan korban terbanyak di Eropa, sejauh ini sudah memiliki 93 ribu kasus, dengan 12 ribu orang meninggal. Sementara di Australia hingga hari Rabu (15/04/2020), kasus virus corona positif telah menjangkit 6.400 orang, dengan jumlah orang yang meninggal mencapai 63. Baik Amerika Serikat, Inggris dan Australia mengambil keputusan penting dalam menangani kasus corona ini dalam waktu yang hampir bersamaan, yaitu di minggu kedua bulan Maret.

Di Australia, sebagai negara dimana tradisi olahraga sudah mendarang daging dalam masyarakat, keputusan besar berkenaan dengan corona adalah ketika lomba balapan Formula Satu yang sedianya akan dilaksanakan di Albert Park lalu dibatalkan. Balapan F1 dibatalkan di hari Jumat (13/3/2020), meski para pembalap dari penjuru dunia sudah tiba di Melbourne untuk menjalani sesi latihan yang rencananya dihadiri oleh penonton. Sebelumnya, baik pemerintah negara bagian Victoria maupun panitia penyelenggara masih bersikeras bahwa balapan tersebut akan berlangsung sesuai dengan rencana.

Di hari yang sama, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan seluruh penerbangan dari Eropa ke negaranya akan dilarang selama satu bulan. Di Inggris, lomba pacuan kuda Chelthemham masih digelar di hari Jumat tersebut, yang dihadiri oleh sekitar 250 ribu orang, kemudian pada tanggal 17 Maret PM Inggris Boris Johnson mengumumkan larangan bepergian ke luar negeri. Saat itu, China masih dalam karantina total, dengan keadaan di Italia semakin memburuk, namun AS, Inggris dan Australia baru mulai dengan serius melakukan berbagai langkah untuk menangani virus corona.

Namun 4 minggu setelah itu, kondisi ketiga negara terkait virus corona sangat berbeda. Amerika Serikat dan Inggris berada di kelompok yang sama, dengan angka penularan virus corona melonjak tinggi, sedangkan di Australia, pemerintahnya sudah berbicara mengenaikeberhasilan menahan laju penularan. Faktor lain yang menguntungkan Australia dalam menekan penyebaran virus corona adalah posisinya sebagai benua yang tidak memiliki perbatasan darat dengan negara negara lain.

Selain lewat perairan, Australia hanya bisa dicapai lewat udara. Negara lain seperti Selandia Baru, juga negara negara di kawasan Pasifik dan juga Taiwan, yang memiliki kemiripan letak geografis seperti Australia sejauh ini juga mengalami hal yang sama. Usaha menutup perbatasan lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan Inggris, misalnya, yang walau terpisah dari Eropa, memiliki hubungan yang erat dan lalu lintas yang padat dalam berbagai bentuk dengan Eropa.

Hal tersebut juga dialami Amerika Serikat, yang merupakan bagian dari benua Amerika, dan memiliki salah satu lalu lintas udara paling sibuk di dunia. Hal yang semula tidak diduga oleh Australia adalah penyebaran virus banyak dialami oleh mereka yang berlibur di kapal pesiar. Setelah pemerintah memiliki data bahwa lebih dari 80 persen kasus corona positif di Australia berasal dari luar negeri, Australia segera menerapkan pembatasan ketat.

Salah satunya adalah memaksa warga yang baru datang dari luar negeri untuk tinggal di hotel selama dua minggu dengan biaya pemerintah Australia, satu satunya negara yang mengambil kebijakan seperti ini.