"Maunya jadi pemain sepak bola seperti Ronaldo (Ronaldo Luis Nazario de Lima), om," kata Muhammad Diego Aslan Alfathi, Kamis (4/6/2020) lalu. Diego merupakan pemenang rekor juggling 1.100 kali yang dilakukan selama 10 menit. Meski dikenal dikenal dengan kemampuan menimang bola, Diego kelahiran Jakarta 18 November 2010 ternyata bermimpi menjadi pesepak bola profesional. Pelajar kelas tiga SDN 08 Karang Tengah Tangerang Selatan ini bertekad mengikuti jejak pemain idolanya, Ronaldo de Lima.
Ronaldo merupakan pemain top di era 1990 hingga 2010 an. Namanya hingga kini tak kalah ngetop dari Cristiano Ronaldo, megabintang Juventus dan Timnas Portugal. Lantas dari mana Diego mengetahui performa Ronaldo? Sebab Ronaldo eks Cruzeiro (1993 1994), PSV Eindhoven (1994 1996), Barcelona (1996 1997), Inter Milan (1997 2002), Real Madrid (2002 2007), AC Milan (2007 2008), dan Corinthians (2009 2011) ini berjaya bukan di era anak seumuran Diego. Ia mengaku ayahnya, Syafrianto kerap memperlihatkan performa Ronaldo melalui video YouTube. Diego langsung jatuh hati.
Syafrianto mendukung anaknya menjadi pesepak bola profesional. Ia kini menyekolahkan anaknya di SSB Palapa, Joglo, Jakarta Barat. "Saya senang dia jago juggling, tapi harapan saya dia menjadi pemain profesional, bukan pemain feeestyle. Belajar juggling cukup untuk mendapatkan feeling (rasa menyatu) dengan bola agar dirinya dapat mengontrol bola dengan baik," kata Syafrianto. Bicara prestasi, Diego sempat masuk ke dalam pencarian bakat yang digagas televisi swasta bertajuk "Super 10 Indonesia" pada 2019 lalu. Di tahun yang sama, penyuka nomor punggung 9 ini masuk ke dalam tim All Star Indonesia Junior League.
Tak hanya itu, Diego menjadi pemain asal Indonesia yang berlatih di Akademi Makati FC, Filipina. Ia memperkuat tim junior U 9, dan U 10 dalam sebuah turnamen "Bangkok 7S", Desember tahun lalu.