Desain merupakan komponen penting dalam membuat sebuah benda. Dengan teknik pemilihan yang tepat, maka akan menghasilkan produk menarik. Salah satunya adalah pada print kain. Berbagai jenis barang bisa tercipta, mulai dari pakaian hingga dekorasi interior.
Apa Saja Acuan Desain Pada Print Kain?
Setelah mengetahui betapa pentingnya memilih warna, dalam melakukan desain suatu benda juga harus memperhatikan beberapa acuan. Penentuan dasar tersebut sangat berguna agar hasil produk bagus dan menarik. Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
- Pemilihan Warna RGB
Dalam dunia desain, para desainer atau editor pasti sudah tidak asing dengan jenis warna ini. RGB atau Red-Green-Blue merupakan model warna pencahayaan dengan warna-warna dasar tersebut. Jenis tersebut merupakan pewarnaan dalam sebuah media elektronik, seperti tv, komputer, dll.
Untuk menghasilkan produk kain yang memiliki kombinasi warna bagus, maka editor harus memiliki kemampuan memadu-padankan secara baik dan kreatif. Namun, perlu memperhatikan jenis tinta saat mencetak, karena RGB terkadang terlihat menarik hanya saat tampil di layar LCD.
- Pemilihan Warna CMYK
CMYK merupakan singkatan dari Cyan-Magenta-Yellow-Black. Keempat warna ini merupakan basis gelombang cahaya yang digunakan dalam percetakan. Hasil gambar tercipta sangat tajam dan sempurna sehingga pasti memuaskan.
Biasanya, para editor percetakan lebih sering menggunakan pemilihan warna CMYK. Hal tersebut karena menghasilkan tampilan lebih bagus serta tidak pecah. Selain itu, kombinasi pewarnaan yang baik mampu memberikan kesan menarik.
- Resolusi
Ukuran sebuah file desain juga menentukan output atau hasil cetakan nantinya. Resolusi yang tepat untuk mesin offset biasanya adalah 300 DPI. Namun, pada media dengan ukuran besar, seperti print kain bahan vynil sebaiknya menggunakan ukuran sebesar 180-200 DPI.
Apabila gambar yang akan dicetak memiliki resolusi rendah, maka hasil cetakan juga akan menghasilkan ketajaman warna sangat rendah. Bahkan bisa saja menjadi pecah-pecah sehingga tampak kabur. Jika sudah begitu, maka jadi tidak menarik lagi.
- Penentuan Ukuran dan Ketebalan Font
Apabila Anda ingin melakukan pencetakan dengan menggunakan karakter berupa huruf atau angka, maka harus menentukan ukuran serta ketebalan font. Sesuaikan dengan ukuran dari kain itu sendiri sehingga tidak terjadi ketimpangan.
Saat membuka desain pada komputer, biasanya font akan terlihat sangat jelas dan dapat terbaca. Namun, setelah dicetak pada kain, maka tidak jarang hasilnya justru nampak kecil sehingga tidak bisa dibaca. Oleh karena itu, tetapkan ukuran minimal font adalah 6pt.
- Transparansi
Jika desain dalam kain Anda memiliki transparansi objek yang mana menimpa satu sama lainnya, maka lakukan penyatuan transparansi dengan baik. Hal tersebut agar tidak dempet sehingga menutupi objek lainnya.
Dalam penentuan transparansi, terdapat beberapa komponen. Mulai dari efek gradasi warna, color opacity, bayangan, serta tambahan efek lainnya. Jika tidak melakukan teknik ini, maka biasanya hasil cetakan akan keluar kotak berwarna putih.
- Border
Saat desain dirasa sudah bagus dan siap untuk mencetaknya pada media kain, maka agar bentuk tidak bergeser, lakukan menambahkan border. Garis sangat penting menjadi batas antara isi desain dengan bagian pinggir dari media pencetak.
Meskipun begitu, terkadang karena berbagai faktor, salah satunya mesin pencetak, hasilnya tidak bisa sama dengan tangkapan layar komputer. Sebagai contoh saat menambahkan garus pada cetakan laminasi UV sehingga terjadi pergeseran bahan ketika pemotongan terjadi.
Itu dia informasi mengenai acuan dasar dalam pembuatan desain print kain, pastikan mendapat tampilan yang sesuai dengan permintaan.